Metode Dakwah Rasulullah SWT
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Marilah
kita sama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat,
nikmat, dan inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga sampai detik ini kita bisa
melaksanakan tugas dan kewajiban kita di kehidupan sehari-hari sebagai
hamba-Nya.
Salam
dan sholawat senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW
karena dengan jasa beliaulah sehingga kita bisa berada dalam keyakinan yang
sejati yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah SWT.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Islam
adalah agama dakwah. Agama yang mengajak setiap penganutnya kepada kebaikan
baik dunia maupun akhirat kelak. Setiap orang terlahir ke dunia ini adalah
pendakwah, minimal dakwah bagi dirinya sendiri. Karena Allah SWT sudah berpesan
dalam Al-Qur’an:
Artinya: Nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Jadi,
kemana dan dimanapun kita berada, khususnya dalam hidup dan kehidupan harus
menjadi pendakwah atau penasehat bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena dengan
demikianlah tugas kita sebagai makhluk sosial benar-benar kita
pertanggungjawabkan.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Berbicara
tentang dakwah, maka tidak bisa lepas dari pendakwah sejati yakni Baginda Nabi
Muhammad SAW. Beliaulah guru dakwah kita, segala metode dan materi dakwahnya
ada pada beliau. Jadi, kita wajib belajar dari beliau. Ada 2 hal yang bisa kita
ambil dari metode dakwah beliau.
1. Dakwah
diri sendiri dulu baru mendakwahi orang lain.
Hal ini
terlihat ketika Islam baru datang. Allah menyuruh beliau untuk mengajarkan
Islam kepada istri beliau terlebih dahulu, baru ke Ali bin Abi Tholib, baru ke
budak-budak beliau. Hal ini membuktikan bahwa Allah tidak menyuruh Nabi untuk
mendakwahi orang lain atau masyarakat banyak sebelum beliau mendakwahi keluarga
sendiri. Dalam hal ini bisa kita petik kesimpulan bahwa sebelum menasehati
orang lain, maka kira harus menasehati diri sendiri terlebih dahulu.
2. Dilakukan
penuh kesabaran dan berulang.
Sabar adalah
kunci utama dalam dakwah. Tanpa kesabaran maka semuanya akan kacau. Kita semua
mengenal Baginda Nabi adalah manusia paling sabar dan penyayang, bukan hanya
keluarga, sahabat, atau orang yang beliau kenal, bahkan sampai musuh beliaupun
tetap berlaku sabar dan kasih sayang. Karena prinsip beliau bahwa mendidik
tidak bisa dilakukan dalam sekali saja, tapi harus berlanjut dan berulang.
Karena manusia tempatnya lupa, khilaf, salah, dan keliru. Jadi, proses
mendidiknya harus berulang-ulang.
Kaum Muslimin
Rahimakumullah
Memang
tidak ada yang sempurna di dunia ini, tapi tidak ada salahnya kita belajar
untuk menjadi sempurna. Belajar untuk memperbaiki diri sendiri dan orang lain.
Karena tugas kita hidup di dunia ini adalah untuk memakmurkan bumi ini.
Bagaimana kita memakmurkan orang lain, kalau kita sendiri belum makmur,
bagaimana kita menasehati orang lain, kalau kita sendiri belum kita nasehati.
Oleh sebab itu, mari saudaraku, kita banyak belajar dari metode dakwah Nabi
Muhammad SAW agar hidup menjadi tenang dan bahagia dunia wal akhirat.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Demikianlah
yang dapat saya sampaikan, lebih kurang saya mohon maaf jika terdapat kesalahan
dan kekhilafan karena yang benar datangnya dari Allah SWT dan yang salah
datangnya dari saya sendiri. Semoga ada manfaatnya, amin, amin ya
robbal’alamin.
“Wabillahi
taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr
Wb”.
No comments:
Post a Comment